Sabtu, 21 November 2015

The Sisterhood of The Traveling Reckless (Part 1)


pemandangan saat perjalanan

The Sisterhood of The Traveling Reckless (Part 1)
Pernah dengar judul film “The Sisterhood of The Traveling Pants”? cerita perjalanan yang bakal saya ceritakan berbeda dengan di film tersebut. Persamaannya adalah sama-sama melakukan perjalanan bersama dengan sahabat.

Pose di Pantai Pok Tunggal




Jojo and Me yeeeeeeew
Trip ini sebenarnya sudah direncakakan kurang lebih 2 bulan dari hari keberangkatan. Bersama sahabat saya yang punya panggilan Jojo (@nath_joo), dari dulu kami punya ketentuan setiap tahun kami harus melakukan traveling bareng. Entah itu ikut versi “open trip” atau ikut “tour and travel” dsb. Tetapi tahun ini kami punya keinginan yang berbeda dari sebelumnya. Sebelumnya kami pasti ikut “trip agen” yang mana tidak hanya kami berdua pesertanya. Kali ini versi nekat, kami hanya melakukan perjalanan berdua saja. Tujuan traveling kita kali ini adalah kota Jogjakarta.

Kami berangkat di akhir bulan Oktober 2015 kemarin. Menggunakan kereta ekonomi yang turun di stasiun lempuyangan. Kendaraan yang kami gunakan saat sampai di Stasiun Lempuyangan, Jogjakarta adalah dengan menyewa mobil exclude driver

Gn.Sewu National Park
Saya tidak pernah membayangkan kalau saya dan Jojo begitu beraninya traveling dengan menyewa mobil dan menyetir sendiri. Karena hanya Jojo yang bisa nyetir, selama traveling Jojo yang menyetir dan saya yang standby dengan peta. Medan perjalanan yang akan kami lalui ternyata lebih ekstrim dari yang kami baca di internet sebelumnya. Dengan mengandalkan peta elektronik, hari pertama tujuannya adalah Pantai Pok Tunggal, Pantai Timang dan Pantai Wediombo. 

Jalanan yang sangat ekstrim di daerah Kota Wonosari sepanjang Gunung Kidul ada jalanan yang sudah di aspal, ada juga jalanan yang masih baru di semen kasar, ada juga yang berbatuan. Jalanan yang ekstrim bagi kami adalah jika jalananya menanjak, kita tidak tahu setelah itu apakah harus berjalan lurus, apakah belok ke kanan/ke kiri. Sebenernya yang bikin lumayan ngeri adalah ketika menemukan jalananan yang di samping kanan/kiri itu jurang. 

Selfie di Wediombo

Naik ojek di Pantai Timang


Ketiga tempat yang direncanakan untuk dikunjungi di hari pertama, cukup berhasil kami datangi. Hanya saja ada kekurangannya di pantai wediombo. Kami tidak sempat untuk ke tempat kolam alaminya. Karena sampai disana juga sudah menjelang petang. Hal tersebut tidak membuat kami sangat kecewa, karena disana kami dapat menikmati sunset yang indah. 


Pulang dari pantai wediombo, hari sudah malam. Jalanan pun gelap gulita. Tidak ada lampu jalan seperti di kota yang menerangi. Hal tersebut yang tidak kami sangka. Perjalanan kami untuk tiba di hotel seakan-akan ada di ujung belahan bumi mana. Dapat dibanyangkan dari pantai wediombo pulang ke kota Jogjakarta. Mau tidak mau kami harus melanjutkan perjalanan apapun keadaannya. Modal berdoa, berani, nekat dan tidak lupa , kami yakin melakukan perjalanan pulang. 


Jojo and me di pantai timang

Kira-kira jam 07.00 malam. Dibantu penduduk sekitar, mereka member petunjuk jalan alternative menuju Kota Jogjakarta. Jadi jalanan tersebut berbeda saat kami datang. Luar biasa, perjalanan yang tidka pernah kami lakukan sebelumnya. Melakukan perjalanan sendiri hanya berdua di malam hari. Tanpa bantuan petunjuk jalan, tanpa bantuan lampu jalan. Hanya lampu mobil sebagai penerang dan bunyi klakson yang lumayan sering kami pergunakan. Kalaupun ada lampu lain waktu kami melewati rumah-rumah penduduk sekitar. Tetapi itu hanya sesekali dan tidak banyak. Saat perjalanan pulang, kami tidak tahu kanan/kiri jalanan itu jurang atau tidak. Apapun kami tidak tahu karena nggak kelihatan. Kekuatiran saya saat itu jikalau ban mobil ini iba-tiba gembos apa yang dapat kami lakukan ditengah-tengah hutan. 

Kira-kira 2 jam kemudian, akhirnya kami sampai dengan selamat di Kota Jogjakarta. Kami tidak dapat menuliskan bagaimana ekspresi kami saat itu. Perasaan campur aduk berkecamuk jadi satu. Perasaan lega, senang, amazing, capek, lapar dsb. Hanya dapat berkata “Thanks Kidul” & "Kidul I love you".

Pengalaman berharga traveling edisi Jogjakarta dihari pertama. 



gondola tradisional di pantai timang. inframe: Jojo @nath_joo



thanks Kidul @wediombo









Tidak ada komentar:

Posting Komentar