Jumat, 10 Oktober 2014

Woman Inspirator : Fillia Damai



Kali ini gw ngobrol-ngobrol dengan Fillia. Fillia ini adalah salah satu peserta FEC ke 2 (Event yang diadakan komunitas tempat dimana gw bertumbuh). Semenjak itu terjalin persahabatan sampai saat ini. Fillia ini adalah sosok sahabat yang rame, humoris dan sabar banget. Gw salah satu pengagum beliau (ceilah beliau) xD. Gw bangga jadi temennya dia. Salah satu hobby filli sama dengan gw yaitu menulis. Perbedaannya tulisan filli jauh lebih berkualitas dibanding gw #hahaha. Gw banyak belajar dari tulisan-tulisan yang dia buat. Gw juga suka dengan teman baik gw yang satu ini juga suka dengan olahraga (apalagi awal tahun 2014 ini gw sadar akan kesehatan dengan berolahraga) xD. Kekuatan dalam hal melakukan misi yang menjadi impian itu sebabnya Tuhan menaruh kepercayaan kepadanya untuk menjalankan sebuah misi di negara United Kingdom (UK). Seperti apa perjalanan dan proses yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupnya, yuk kita simak hasil obrolan dengan wanita yang dipakai Tuhan dengan luar biasa ini.

1.       Filli lagi sibuk apa selama mudik di negara tercinta Indonesia ? :D
Sembari nunggu visa jadi, saya sekarang mempersiapkan draft untuk buku ke-2 dan ke-3 saya. Saya juga memanfaatkan waktu di Jakarta untuk meet up dengan keluarga besar dan sahabat.
Me, Jojo & Fillia
  
2.       Setelah melihat kondisi Indonesia khususnya Jakarta saat ini, apa yang menjadi harapan Filli ?
Wah kalo ngomongin bangsa, saya bisa curhat panjang pake drama pula. Ga usah panjang-panjang yak, langsung saja. Sejujurnya saya optimis bangsa kita akan semakin sejahtera. Kenapa? Karena kepala negara itu berperan penting. Saya bersyukur sekali atas terpilihnya Bpk. Jokowi sebagai presiden. Dengan beliau sebagai kepala, saya percaya orang-orang yang memang memiliki hati untuk rakyat akan bermunculan.

3.       Sharing dunk Filli, proses perjalanan kok bisa “terdampar” di UK ? xD
Sebenarnya ini perjalanan panjang yang berawal sekitar 8 tahun lalu sewaktu kuliah di STT Jakarta. Kampus mengirim saya ke beberapa wilayah di Indonesia untuk pelayanan sekaligus penelitian. Baik di kota maupun di pedalaman. Sejak itu saya mulai menemukan panggilan di bidang misi. Di tambah lagi momen-moment saat bertemu dengan misionaris Korea yang mengajar Teologi Misi di kampus kami. Beliau sekaligus menjadi dosen pembimbing skripsiku, yang kala itu mengangkat soal peranan Media Sosial dalam misi.
Panggilan bermisi semakin kuat setelah saya lulus dari STT Jakarta. Tahun 2011, isteri pendeta saya merekomendasikan saya untuk jadi relawan di komunitas orang-orang berkebutuhan khusus di U.K., tempatnya melayani dulu. Saya coba mendaftar tapi gagal di sesi wawancara via telepon karena kemampuan lisan Bahasa Inggris masih kurang. Sedih juga sih, apalagi kala itu saya sudah mengundurkan diri dari salah satu sekolah swasta ternama di Jakarta. Jobless deh.
Lalu (ex)dosen pembimbing skripsi saya, yang saat itu sudah kembali ke Korea Selatan, menyarankan agar saya ikut DTS di YWAM Australia untuk belajar misi sekaligus mengimprove Bahasa Inggrisku. Tapi pada akhirnya aku mendarat di YWAM Filipina. Dan lewat program misi di sanalah panggilanku semakin dikuatkan. Lagi dan lagi. Pengalaman yang paling gak bisa dilupakan adalah saat mission trip di Vietnam. Di sana kami melayani di sebuah coffee shop  yang memfasilitasi teman-teman berkebutuhan khusus untuk bekerja di tempat itu.
Tahun 2012 kembali ke tanah air. Berbekal hati untuk bermisi dan pengalaman melayani anak berkebutuhan khusus, saya kembali mencoba mendaftar untuk ke U.K, dan pada akhirnya saya diterima setelah aplikasi diterima dan wawancara via Skype. Tahun 2013 mendaratlah saya di U.K. dengan iman bahwa Tuhan membawa saya sampai negeri itu karena sebuah alasan.
Bersambung....,  (Hahaha, berasa nulis cerbung jadinya.)
Fillia at Oxford

 4.       Ceritain dunk bentuk pelayanannya seperti apa dan mengapa Filli memutuskan untuk pelayanan disana ?
Jadi di sana saya benar-benar hidup berdampingan dengan orang-orang berkebutuhan khusus dewasa. Usia mereka berkisar antara 27-50 tahun. Saya tinggal seatap dengan mereka dan bekerja satu ‘kantor’ dengan mereka. Intinya sih bagaimana kita mendukung mereka agar mereka mandiri, both in their life skill and professional work.  Untuk life skill, aku mensupport mereka bagaimana mengatur jadwal, keuangan, hygiene, dan skill lainnya tergantung dari kemampuan. Misalnya, ada yang suka masak, ada yang senang menulis blog, dll. Sedangkan di tempat kerja, saya bekerja di teater dan weavery.

5.       Kesulitan, tantangan dan suka duka apa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan Filli selama melayani di UK ?  dan apa yang menjadi dampak bagi kehidupan Filli pribadi ?
Tantangannya itu budaya minum, party dan seks bebas. Seks itu murah sekali di sana. Sekali bertemu dan minum kopi pun bisa berujung seks. Teman-teman saya dari Asia pun menganggapnya lumrah. Jadi saya merasa ‘aneh’ sendiri. Itu tantangan besar..bagaimana berelasi tanpa terjerumus dengan budaya di sana.
Selama setahun melayani di sana, tak jarang saya kehilangan fokus. Saya sempat bertanya-tanya ‘Kenapa saya di sini, buat apa ngerjain hal remeh temeh gini. Padahal kalau di Jakarta saya mentraining orang, khotbah di gereja-gereja, dsb.’ Kalau udah kepikiran gitu, rasanya mau langsung balik ke Jakarta. Tapi dari pengalaman itu saya belajar untuk mendisiplinkan pikiran dan tetap taat.
Kalau di list satu-persatu pastinya masih banyak tantangan dan suka duka selama di sana. Tapi saya mensyukuri semua itu. Karena justru lewat masa-masa itulah saya semakin dibuat heran akan kesetiaan Tuhan yang nggak putus-putus.

6.       Saya tahu banget gimana rasanya jadi “anak rantau” :D apalagi Filli “merantau” / melayani antar negara (jauh kali lah) xD. Hal apa yang membuat Filli tetap teguh dan bertahan di dalam Tuhan terutama selama berada jauh dari keluarga ?
Saya selalu mencoba melihat gambar besarNya saja. Saya selalu imani apa yang saya kerjakan saat ini merupakan proses Allah membentuk saya untuk pelayanan yang berikutnya. Kalau fokus ke situ saya selalu dapat kekuatan baru.. restored! Dan saya yakin, doa orangtua juga ambil andil menguatkan saya selama ini.

7.       Apa yang menjadi rencana atau impian terbesar Filli kedepan ?
Salah duanya saya ingin mendukung kemandirian teman-teman kita yang berkebutuhan khusus di tanah air, dan aku ingin lebih serius lagi menulis. Oh ya, saya berencana untuk studi Music Therapy di tahun kedua saya di U.K. Tolong didoakan juga.

8.       Filli, kasi sedikit kata-kata bijak atau pesan untuk menginspirasi kita semua dunk. khususnya bagi anak-anak muda agar mau selalu bertumbuh dan terus maju hidupnya dimanapun dan apapun yang dikerjakan untuk kemuliaan nama Tuhan dan jadi berkat bagi sesama.
Rasanya kata-kata gak akan cukup untuk menularkan inspirasi karena kita butuh teladan. Tapi karena diminta ninggalin pesan.. mau pesan nasi goreng aja deh, bisa? Hehehe.
Kita tak bisa memaksa sekitar kita untuk setuju dengan iman kita. Tapi kita bisa menunjukkan buah dari iman kita untuk meyentuh mereka. 
Me & Jojo meet up for Fillia :* {}


Biodata
Nama lengkap: Fillia Damai Restuti          
Nama panggilan: Fillia
TTL: Jakarta, 25 Juni 1987
Aktivitas: Supporting people with learning disabilities, Writing
Hobi: Book (read & write), Music, Art, Traveling  
Ayat favorit: Hebrews 11:40 ; 1 Samuel 15:22
Buku favorit: The Dream Giver; If You Want to Walk on Water You’ve Got to Get Out of The Boat
Website:  http://www.womanofcourage.net

Sabtu, 06 September 2014

You, Food, Eat & Eat


Ada pepatah terkenal mengatakan “Anda Adalah Apa yang Anda Makan”.  Pepetah yang cukup familiar ditelinga kita. Benar atau tidak, bagi saya kembali lagi ke individunya seperti apa. Akhir-akhir ini saya heran banyak orang di kantor yang ngeluh soal berat badan dan bentuk tubuh. Dominan para wanita sangat teramat lebay mengeluh tentang berat badan dan bentuk badan mereka. Tapi hal yang bikin saya bingung adalah disaat orang-orang ngeluh kalau berat badan mereka naik atau tubuh mereka terlihat semakin gemuk dan mungkin gendut, mereka tetap tidak disiplin dalam mengatur pola makan mereka. Sebagian besar mereka sudah tau pola makannya harus seperti apa atau gimana agar berat badan mereka dalam mencapai angka “normal” atau bisa dibilang proporsional dengan tinggi tubuh. “aagghh, gw gendutan ya. Perut gw kok gede. Trus ini gw bla bla bla. Gw mau diet ahh” (nada bicaranya antara ngeluh badannya "fat" sama bangga beda tipis). Trus kenyataannya adalah tetap makan semau jidatnya tanpa ada olahraga sedikitpun. Terus saya juga bingung melihat orang-orang yang bertubuh “fat” suka lomba-lombaan bilang ketemennya “iihh gendutan gw. Gendutan gw tau. Nggak gendutan gw masih. Ya ampun ngeledek banget sih, liat deh gendutan gw”. Trus suka ngeluh atau menyesali apa yang sudah dimakan. Apa nggak dosa ya begitu menyesali apa yang sudah dimakan. Bukankah harusnya bersyukur bisa makan dan makanan yang telah dimakan baik-baik saja alias tidak ada penolakan seperti dimuntahkan dll.

Disamping itu yang bikin aneh, orang-orang yang bertubuh gemuk bahkan gendut sering terkesan “mencela” orang yang bertubuh ramping plus singset. Aneh kan? Bagi saya sangat aneh. Ngeluh bertubuh gemuk, gendut, tapi ngatain orang yang bertubuh ramping. Heii, looked! Coba kalian ingat-ingat film tentang Tuhan Yesus (apapun itu), pernah nggak yang berperan sebagai Tuhan Yesus badannya sorry to say “gendut”? selama saya tonton versi manapun nggak pernah saya lihat yang berperan sebagai Tuhan Yesus itu badannya “gendut”. Walaupun saya nggak tau persis badan Tuhan Yesus yang sebenarnya seperti apa, tapi saya yakin karena Tuhan Yesus dulu anak tukang kayu, Dia pasti rajin bantuin orang tuanya kerja sehingga tubuhnya keren. Belum lagi memberitakan injil kemana-mana seringan jalan kaki. Belum lagi ditambah pasti pola makannya Tuhan dulu nggak berlebihan. Kalau jaman sekarang mungkin sama dengan nge-gym, treatmill dll. Jaman Yesus dulu sama aja dengan kerja pake otot itu gerakan-gerakannya mirip dengan olahraga nge-gym. Menurut survey selama hidup saya (pengamatan sehari-hari selama hidup aja ini), lebih banyak orang yang bertubuh gemuk dan gendut “mencela” orang yang bertubuh ramping. Apa sebabnya juga saya kurang tau. Mungkin harus dibuat penelitian tentang hal ini baru kita bisa menyimpulkan.  

Sebelumnya, saya ingin memberi penjelasan tentang 3 jenis bentuk tubuh. Ada 3 jenis bentuk tubuh yaitu:
1           1. Ectomorph
Merdeka.com - Orang yang memiliki jenis bentuk tubuh ectomorph memiliki struktur tulang yang kecil dan kurus. Mereka memiliki sistem metabolisme tubuh yang baik dan cenderung sulit gemuk. Hal ini disebabkan karena hormon tiroid mendominasi tubuh mereka sehingga mampu meningkatkan sistem metabolisme. Mereka yang memiliki jenis bentuk tubuh ini sanggup mengonsumsi banyak kalori makanan dan membakarnya dengan baik.
Makanan yang paling baik dikonsumsi oleh para ectomorph adalah karbohidrat tinggi yang diseimbangkan dengan protein seperti telur, daging, dan produk olahan susu. Makanan ini membantu tubuh mereka tetap kencang dan memperbaiki postur tubuh mereka yang jangkung.
2.       Endomorph
Merdeka.com - Jenis bentuk tubuh yang kedua adalah mesomorph. Mereka yang bertubuh mesomorph biasanya memiliki bentuk tubuh seperti pear atau apel. Bagian bawah tubuh mereka lebih besar dan mereka memiliki struktur tulang yang lebih besar. Selain itu tingkat estrogen dan prolaktin di dalam tubuh orang mesomorph tinggi.
Orang berjenis tubuh mesomorph disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan B6 dan seng untuk mengurangi kadar prolaktin di dalam tubuh mereka. Jenis makanan ini adalah roti gandum, produk rendah susu, kacang-kacangan, ayam, sayuran, dan biji-bijian. Mengonsumsi kedelai juga penting bagi mereka untuk menyeimbangkan estrogen.
3.       Mesomorph
Merdeka.com - Mereka yang memiliki jenis tubuh ini biasanya berperawakan atletis dengan massa otot yang besar. Mereka cenderung memiliki tubuh yang kekar walaupun mereka tidak melakukan latihan atau olahraga yang khusus. Makanan terbaik yang harus mereka konsumsi adalah makanan yang seimbang antara kandungan protein, karbohidrat, dan lemak di dalamnya.
Makanan berglisemik tinggi seperti tepung, kentang, pisang akan memberikan cadangan energi yang baik apabila dikombinasikan dengan olahraga. Seperti makanan tinggi protein dapat membantu meningkatkan kinerja atletik mereka.
Mengenali jenis bentuk tubuh sangat penting untuk menentukan makanan apa saja yang baik untuk Anda konsumsi. Sehingga kesehatan tubuh Anda pun meningkat. Manakah dari jenis bagian tubuh di atas yang sesuai dengan Anda?
Guys, nggak penting bentuk tubuh mana, karena ketiganya itu adalah sudah diciptakan oleh Tuhan. Jika tubuh kita memiliki fungsi dengan baik, apakah itu kurang? Apakah berkat Tuhan kurang atas tubuh kita? Saya membagikan tentang 3 jenis tubuh agar setidaknya mindset kita lebih terbuka dan lebih luas lagi tentang kebesaran Tuhan. Kurang beruntung apa kalau makan nggak harus mikir dapat uang dari mana, bisa beli atau olah makanan, bisa makan makanannya tanpa ada kendala rasa sakit atau mual dsb. Salah satu sahabat saya pernah berkata ‘tau nggak saat kita mengunyah makanan kita itu tidak bernafas, tapi kita masih bisa menikmati makanan itu. Luar biasa nggak Tuhan kita’. Nyadar nggak sih selama ini ternyata kita mengunyah makanan dalam keadaan tidak bernafas (berhenti bernafas seketika/sejenak) tapi masih bisa merasakan enak nggaknya makanan. Bagi saya luar biasa bingit. 


Selama kita masih sehat, masih dapat memiliki makanan, masih bisa menikmati makanan dalam keadaan baik, itu adalah keajaiban yang kita dapat setiap harinya. Jangan berpikir itu hanya terjadi secara alami, itu juga terjadi atas Kasih Setianya Tuhan dalam hidup kita. Selama kita masih dalam keadaan sehat, jagalah kesehatan itu. Jangan pernah menyalahkan Tuhan jika kita mengalami sakit karena pola hidup dan makan kita yang kurang dijaga. Jaga kesehatan tidak harus secara berlebihan, semua yang tersedia di dunia ini makanan apapun dapat kita nikmati. Yang salah adalah jika kita berlebihan. Olahraga juga nggak harus ditempat “khusus” olahraga. Bisa dengan bersepeda, berjalan sekitar komplek rumah, beli barbell atau alat-alat olahraga yang nggak menguras isi dompet semua itu dapat dilakukan di rumah sendiri. Kalau kata Carlo Tamba dalam blog Sandra Soetanto “Life is an opportunity to seek for and experience God’s grace. As a Christian, I invest my faith in the belief that human are created in God’s image. Not everyone is created “normal” (as in all body parts are functioning properly). And it ANGERS me so much when I see people who are normal, do not appreciate their body and health. I’ve seen so many handicapped people make their way into becoming athlete, while normal people waste their time on the couch eating stupid junks”.

So mulai sekarang stop ngeluh tentang berat badan, stop menyesali apa yang sudah kamu makan, stop banding-bandingin ukuran tubuh dengan orang lain. Cukup dengan bersyukur dan mencintai pola hidup sehat.
“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (mat: 6:25).

Jumat, 27 Juni 2014

Life Oh Life



Hidup adalah anugrah. Kalimat tersebut mungkin udah sering didengar. Banyak yang mendefinisikan tentang hidup, tapi bagi gue, hidup adalah anugrah. Kalau diliat dari versi Carlo Tamba seorang personal trainer bagi doi “life is an opportunity to seek for and experience God’s grace” (www.sandrasutanto.com).

Nggak sedikit emank yang kecewa dengan hidup. Pasti ada yang berpikir hidup itu nyusahin, hidup itu bencana, hidup itu keras, hidup itu (.....) negatif lainnya. Tetapi coba renungkan sejenak, bukankah hidup itu anugrah yang harus kita hargai. Apakah hanya karena masalah atau cobaan yang diijinkan datang menjadi alasan kuat bahwa hidup itu tidak bernilai. 

Saya mau menceritakan kisah seorang hamba Tuhan yang sedang sakit kanker sampai saat ini. Waktu khotbah natal di gereja, dia bercerita pola hidupnya itu baik, standarnya menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan, olahraga teratur dan lain-lain. Tetapi mengapa dia masih bisa terkena penyakit kanker? Saat dia bercerita tentang proses pengobatannya salah satunya harus di kemoterapi. Beliau bercerita bahwa ketika dia baru selesai di kemoterapi makanan apapun yang dimakan, semuanya keluar (mutah). Ada penolakan dari dalam tubuh. Saat itu dia slalu sadar bahwa ketika makan, makanan enak di kunyah, tidak ada keluhan saat menelan makanan, dan metabolisme tubuh normal saat mencerna makanan yang di makan. Oleh karena itu beliau mengatakan “makanlah karena Tuhan” melalui hal itu pun kita sedang menyembah Tuhan. Karena hidup ini adalah anugrah. Sehingga ketika makanpun, kita merasakan anugrah Tuhan nyata dalam hidup kita.
Ketika gue liat hidup gue yang tidak ada kendala ketika menikmati makanan minuman, seluruh anggota tubuh dapat digerakkan dengan normal, leluasa berpikir untuk mengerjakan dan belajar di kampus, kesempatan bekerja, leluasa berolahraga anggota tubuh bisa bergerak ke kiri ke kanan depan belakang serong kiri dan kanan sampai melompat, berlari, push up, sit up angkat barbel angkat besi dsb semua karena anugrah di dalam hidup. 

Hidup adalah anugrah dan sangat berharga. Hidup kita terlalu berharga hanya dipakai untuk menyakiti hati orang tua, hati teman sahabat, hati rekan kerja, hati saudara. Hidup kita terlalu berharga jika hanya dipakai untuk mendendam dan iri hati ke sesama. Hidup kita terlalu berharga jika hanya untuk galau karena cinta yang tidak bersifat kekekalan. Hidup kita terlalu berharga jika digunakan hanya untuk musuhan dengan sesama. Hidup ini terlalu berharga hanya digunakan untuk ngomongin orang. Hidup kita terlalu berharga jika hanya bisa mengeluh setiap saat. Sedih, senang, marah, kecewa, sakit, menangis, bahagia, tertawa semua hal yang bisa dialami oleh siapa saja bahkan gue rasa waktu Tuhan Yesus datang ke dunia yang gelap ini 100% menjadi menusia mengalami hal-hal sedih, senang, marah, kecewa, menagis, bahagia bahkan tertawa. Semua itu hal yg normal dialami siapa saja. Oleh sebab itu hidup adalah anugrah. Dimana kita masih memiliki rasa/sensitifitas nggak mati rasa, syukurilah keadaan yang ada. Nggak selamanya keadaan dalam hidup ini slalu sama. 

Sekali lagi gue katakan, hidup adalah anugrah dan sangat berharga. Hargailah hidupmu yang hanya satu kali saja, jangan sia-siakan. Makan karena Tuhan, bekerja karena Tuhan, belajar karena Tuhan, berolahraga karena Tuhan, beristirahat dan tidur karena Tuhan.

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas” (1 Petrus 1:18)