Kali ini gw ngobrol-ngobrol
dengan Fillia. Fillia ini adalah salah satu peserta FEC ke 2 (Event yang
diadakan komunitas tempat dimana gw bertumbuh). Semenjak itu terjalin
persahabatan sampai saat ini. Fillia ini adalah sosok sahabat yang rame,
humoris dan sabar banget. Gw salah satu pengagum beliau (ceilah beliau) xD. Gw bangga
jadi temennya dia. Salah satu hobby filli sama dengan gw yaitu menulis. Perbedaannya
tulisan filli jauh lebih berkualitas dibanding gw #hahaha. Gw banyak belajar
dari tulisan-tulisan yang dia buat. Gw juga suka dengan teman baik gw yang satu ini juga suka dengan olahraga (apalagi awal tahun 2014 ini gw sadar akan kesehatan dengan berolahraga) xD. Kekuatan dalam hal melakukan misi yang
menjadi impian itu sebabnya Tuhan menaruh kepercayaan kepadanya untuk
menjalankan sebuah misi di negara United Kingdom (UK). Seperti apa perjalanan
dan proses yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupnya, yuk kita simak hasil
obrolan dengan wanita yang dipakai Tuhan dengan luar biasa ini.
1. Filli
lagi sibuk apa selama mudik di negara tercinta Indonesia ? :D
Sembari nunggu visa jadi, saya sekarang mempersiapkan draft untuk buku ke-2
dan ke-3 saya. Saya juga memanfaatkan waktu di Jakarta untuk meet up dengan
keluarga besar dan sahabat.
Me, Jojo & Fillia |
2. Setelah
melihat kondisi Indonesia khususnya Jakarta saat ini, apa yang menjadi harapan
Filli ?
Wah kalo ngomongin bangsa, saya bisa curhat
panjang pake drama pula. Ga usah panjang-panjang yak, langsung saja. Sejujurnya
saya optimis bangsa kita akan semakin sejahtera. Kenapa? Karena kepala negara
itu berperan penting. Saya bersyukur sekali atas terpilihnya Bpk. Jokowi
sebagai presiden. Dengan beliau sebagai kepala, saya percaya orang-orang yang
memang memiliki hati untuk rakyat akan bermunculan.
3. Sharing
dunk Filli, proses perjalanan kok bisa “terdampar” di UK ? xD
Sebenarnya ini perjalanan panjang yang berawal
sekitar 8 tahun lalu sewaktu kuliah di STT Jakarta. Kampus mengirim saya ke
beberapa wilayah di Indonesia untuk pelayanan sekaligus penelitian. Baik di
kota maupun di pedalaman. Sejak itu saya mulai menemukan panggilan di bidang
misi. Di tambah lagi momen-moment saat bertemu dengan misionaris Korea yang
mengajar Teologi Misi di kampus kami. Beliau sekaligus menjadi dosen pembimbing
skripsiku, yang kala itu mengangkat soal peranan Media Sosial dalam misi.
Panggilan bermisi semakin kuat setelah saya lulus
dari STT Jakarta. Tahun 2011, isteri pendeta saya merekomendasikan saya untuk
jadi relawan di komunitas orang-orang berkebutuhan khusus di U.K., tempatnya
melayani dulu. Saya coba mendaftar tapi gagal di sesi wawancara via telepon
karena kemampuan lisan Bahasa Inggris masih kurang. Sedih juga sih, apalagi
kala itu saya sudah mengundurkan diri dari salah satu sekolah swasta ternama di
Jakarta. Jobless deh.
Lalu (ex)dosen pembimbing skripsi saya, yang saat
itu sudah kembali ke Korea Selatan, menyarankan agar saya ikut DTS di YWAM
Australia untuk belajar misi sekaligus mengimprove Bahasa Inggrisku. Tapi pada
akhirnya aku mendarat di YWAM Filipina. Dan lewat program misi di sanalah panggilanku
semakin dikuatkan. Lagi dan lagi. Pengalaman yang paling gak bisa dilupakan
adalah saat mission trip di Vietnam.
Di sana kami melayani di sebuah coffee
shop yang memfasilitasi teman-teman
berkebutuhan khusus untuk bekerja di tempat itu.
Tahun 2012 kembali ke tanah air. Berbekal hati
untuk bermisi dan pengalaman melayani anak berkebutuhan khusus, saya kembali
mencoba mendaftar untuk ke U.K, dan pada akhirnya saya diterima setelah
aplikasi diterima dan wawancara via Skype. Tahun 2013 mendaratlah saya di U.K.
dengan iman bahwa Tuhan membawa saya sampai negeri itu karena sebuah alasan.
Bersambung....,
(Hahaha, berasa nulis cerbung jadinya.)
Fillia at Oxford |
4. Ceritain
dunk bentuk pelayanannya seperti apa dan mengapa Filli memutuskan untuk
pelayanan disana ?
Jadi di sana saya benar-benar hidup berdampingan
dengan orang-orang berkebutuhan khusus dewasa. Usia mereka berkisar antara
27-50 tahun. Saya tinggal seatap dengan mereka dan bekerja satu ‘kantor’ dengan
mereka. Intinya sih bagaimana kita mendukung mereka agar mereka mandiri, both in their life skill and professional
work. Untuk life skill, aku mensupport mereka bagaimana mengatur jadwal,
keuangan, hygiene, dan skill lainnya
tergantung dari kemampuan. Misalnya, ada yang suka masak, ada yang senang
menulis blog, dll. Sedangkan di tempat kerja, saya bekerja di teater dan weavery.
5. Kesulitan,
tantangan dan suka duka apa yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan Filli selama
melayani di UK ? dan apa yang menjadi
dampak bagi kehidupan Filli pribadi ?
Tantangannya itu budaya minum, party dan seks
bebas. Seks itu murah sekali di sana. Sekali bertemu dan minum kopi pun bisa
berujung seks. Teman-teman saya dari Asia pun menganggapnya lumrah. Jadi saya
merasa ‘aneh’ sendiri. Itu tantangan besar..bagaimana berelasi tanpa terjerumus
dengan budaya di sana.
Selama setahun melayani di sana, tak jarang saya
kehilangan fokus. Saya sempat bertanya-tanya ‘Kenapa saya di sini, buat apa
ngerjain hal remeh temeh gini. Padahal kalau di Jakarta saya mentraining orang,
khotbah di gereja-gereja, dsb.’ Kalau udah kepikiran gitu, rasanya mau langsung
balik ke Jakarta. Tapi dari pengalaman itu saya belajar untuk mendisiplinkan
pikiran dan tetap taat.
Kalau di list satu-persatu pastinya masih banyak
tantangan dan suka duka selama di sana. Tapi saya mensyukuri semua itu. Karena
justru lewat masa-masa itulah saya semakin dibuat heran akan kesetiaan Tuhan
yang nggak putus-putus.
6. Saya
tahu banget gimana rasanya jadi “anak rantau” :D apalagi Filli “merantau” /
melayani antar negara (jauh kali lah) xD. Hal apa yang membuat Filli tetap
teguh dan bertahan di dalam Tuhan terutama selama berada jauh dari keluarga ?
Saya selalu mencoba melihat gambar besarNya saja.
Saya selalu imani apa yang saya kerjakan saat ini merupakan proses Allah
membentuk saya untuk pelayanan yang berikutnya. Kalau fokus ke situ saya selalu
dapat kekuatan baru.. restored! Dan saya yakin, doa orangtua juga ambil andil
menguatkan saya selama ini.
7. Apa
yang menjadi rencana atau impian terbesar Filli kedepan ?
Salah duanya saya ingin mendukung kemandirian
teman-teman kita yang berkebutuhan khusus di tanah air, dan aku ingin lebih
serius lagi menulis. Oh ya, saya berencana untuk studi Music Therapy di tahun
kedua saya di U.K. Tolong didoakan juga.
8. Filli,
kasi sedikit kata-kata bijak atau pesan untuk menginspirasi kita semua dunk. khususnya
bagi anak-anak muda agar mau selalu bertumbuh dan terus maju hidupnya dimanapun
dan apapun yang dikerjakan untuk kemuliaan nama Tuhan dan jadi berkat bagi
sesama.
Rasanya kata-kata gak akan cukup untuk menularkan
inspirasi karena kita butuh teladan. Tapi karena diminta ninggalin pesan.. mau pesan
nasi goreng aja deh, bisa? Hehehe.
Kita tak bisa memaksa sekitar kita untuk setuju
dengan iman kita. Tapi kita bisa menunjukkan buah dari iman kita untuk meyentuh
mereka.
Me & Jojo meet up for Fillia :* {} |
Biodata
Nama lengkap:
Fillia Damai Restuti
Nama panggilan:
Fillia
TTL: Jakarta, 25
Juni 1987
Aktivitas: Supporting
people with learning disabilities, Writing
Hobi: Book
(read & write), Music, Art, Traveling
Ayat favorit: Hebrews 11:40 ; 1 Samuel 15:22
Buku favorit: The Dream Giver; If You Want to Walk on Water You’ve Got to Get Out of
The Boat
Website: http://www.womanofcourage.net