Selasa, 26 Februari 2013

Assume is Nothing


Assume nothing, verify anything!

Saya termasuk orang yang menyukai kata-kata indah nan menginspirasi. Seperti kalimat diatas. Kalimat tersebut saya kutip dari blog pribadi seseorang yang kebetulan penulisnya mengutip dari pedoman di kantornya. Bahaya memang ketika seorang yang mudah berasumsi. Apalagi berasumsi yang hanya berdasarkan perasaan belaka, bukan dari perhitungan kasar. Asumsi hanya melahirkan pemikiran-pemikiran negatif khususnya terhadap orang lain. Jika asumsi itu salah, akan melahirkan pemikiran yang salah. Jika lahir pemikiran yang salah, akan mengeluarkan kata-kata dan tindakan yang salah.

Misalnya saja ada sepiring mie goreng. Melihat dari rupa mie tersebut, apakah kita tahu mie goreng tersebut enak tidaknya hanya dari aroma masakannya dan penyajian yang menarik? Mie goreng tersebut tidak tahu rasanya seperti apa jika tidak di cicipi terlebih dahulu (verify). Sesudah dicicipi barulah tahu mie goreng tersebut rasanya enak atau tidak. Belum cukup sampai disitu. Memverifikasi sesuatu hal butuh perhitungan yang tepat dan objektif. Orang yang sangat teramat kelaparan, akan menilai mie goreng tersebut rasanya begitu lezat sehingga mau nambah sepiring mie goreng lagi. Berbeda ketika seorang yang objektif dalam menilai masakan misalnya orang yang ahli dalam memasak atau seseorang yang kondisi perutnya tidak kelaparan. Pasti tau kadar segala bumbu, garam dan cita rasa yang pas terkandung dalam mie goreng.

Sebagai manusia yang notabene adalah makhluk sosial, kita harus peka dalam keadaan apapun. Peka bukan berarti yang terlalu ralut dalam perasaan semata. Cari tahu dulu kebenarannya, baru dapat menyimpulkan sesuatu hal.

Ria Sinaga
24-Feb-2013; 11.00pm

2 komentar:

  1. Ass/u/me
    Nice sharing... bru tau ria blogger juga.
    Keep doing ur hud job sist :)
    Follow me on my blog

    BalasHapus
    Balasan
    1. thank u jg filia udh mampir ke blog aku :)

      pny blog juga yaa.. apa nama nya? :)

      Hapus